1. Apa
yang dimaksud dengan konservasi tanah?
2. Apa
yang dimaksud dengan erosi tanah?
3. Ada
2 faktor yang mempengaruhi erosi tanah yaitu erosivitas tanah dan erodibilitas hujan.
Apa yang dimaksud dengan erosivitas tanah dan erodibilitas tanah?
4. Sebut
dan jelaskan unsur-unsur erosivitas tanah tersebut, unsur erosivitas tanah
salah satunya adalah struktur tanah terutama derajad struktur?
5. Erosi
hujan menyangkut sifat-sifat hujan yang menentukan besar kecilnya tenaga
kinetik curah hujan, sebut dan jelaskan
Jawaban :
Fersi 1
1. Konservasi
tanah adalah serangkaian strategi
pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari
permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang
berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi_tanah)
2.
Erosi merupakan suatu
peristiwa yang kompleks karena banyak faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Menurut
(Belaid dan Karteris, 1995). Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air ataues, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi,
atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.( https://id.wikipedia.org/wiki/Erosi)
3.
Pada dasarnya erosi
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, meliputi (1) Energi: hujan, air limpasan,
angin, kemiringan, dan panjang lereng, (2) Ketahanan: erodibilitas tanah
(ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah), dan (3) Proteksi: penutupan
tanah baik oleh vegetasi atau lainnya serta ada atau tidaknya tindakan
konservasi. Pengaruh vegetasi berbeda-beda, bergantung pada jenis tanaman,
perakaran, tinggi tanaman, tajuk, dan tingkat pertumbuhan dan musim. Pengaruh
musim sebenarnya erat hubungannya dengan pengelolaan lahan dan/atau tanaman
(Rahim, 2000). Erosivitas adalah potensial kemampuan
penyebab erosi oleh angin, air, grvitasi dll. (http://www.ilmutanah.unpad.ac.id/glossary-ilmu-tanah/details/11/166/glossary-ilmu-tanah-erosivitas.html?filter_order=).
Sedangkan erodibilitas adalah erodibilitas tanah adalah kepekaan tanah terhadap
erosi ( http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16229)
4.
Faktor – faktor
yang mempengaruhi erosi tanah adalah hujan, tanah, kemiringan, vegetasi
dan manusia (Utomo,. 1994) namun banyak yang menyebutkan
diantaranya unsur erosivitas
hujan (R), erodibilitas tanah (K), indeks panjang lereng (L), slope (S), indeks pengelolaan tanaman
(C) dan praktek konservasi tanah (P).
a.
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat.
b.
Erosivitas hujan merupakan
daya hujan untuk melakukan erosi terhadap tanah. Faktor erosivitas (R)
merupakan faktor penting dalam pemodelan erosi. Erosivitas dapat dihitung
dengan menggunakan rata-rata curah hujan tahunan yang diperoleh dari berbagai
stasiun curah hujan yang tersedia (Miller, et al. 2003).
c.
Erodibilitas atau kepekaan
tanah adalah kemampuan tanah untuk mengalami erosi. Nilai erodibilitas tanah
sangat dipengaruhi data struktur tanah, bahan organik, tekstur, dan
permeabilitas tanah (Segel dan Putuhena, 2005).
d.
Faktor topografi adalah
salah satu faktor yang menentukan besarnya erosi yang terjadi. Faktor indeks
topografi L dan S, masing-masing mewakili pengaruh panjang dan kemiringan
lereng terhadap besarnya erosi. Panjang lereng mengacu pada aliran air
permukaan, yaitu lokasi berlangsungnya erosi dan kemungkinan terjadinya deposisi
sedimen (Asdak, 1995).
e.
Faktor C menunjukkan
keseluruhan pengaruh dari vegetasi, serasah, keadaan permukaan tanah, dan
pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah yang hilang (erosi). Oleh karenanya,
besarnya angka C tidak selalu sama dalam kurun waktu satu tahun (Asdak, 1995).
f.
Pengaruh aktivitas
pengelolaan dan konservasi tanah (P) terhadap besarnya erosi dianggap berbeda
dari pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas pengelolaan tanaman (C), oleh
karenanya dalam rumus USLE faktor P tersebut dipisahkan dari faktor C (Asdak,
1995).
5.
Erosi hujan adalah erosi tanah yang disebabkan oleh kekuatan air
hujan yang menimpa tanah debu (https://id.wiktionary.org/wiki/erosi_hujan)
a.
Erosi
tanah adalah proses geologis dimana partikel tanah
terpisah dan diangkut oleh berbagai agen-agen erosi. Agen-agen erosi ini
meliputi air, angin, gletser, dan gravitasi.(http://www.jendelasarjana.com/2013/09/jenis-penyebab-dampak-erosi-tanah.html).
Fersi 2
1. Konservasi
tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah terjadinya erosi
tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi
akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat
kontaminasi lainnya.
2. Erosi
tanah merupakan penyingkiran dan pengangkutan bahan dalam bentuk larutan atau
suspense dari tapak semula oleh pelaku berupa air mengalir, es bergerak atau
angin.
3. Erodibilitas
tanah adalah tingkat kepekaan suatu tanah terhadap erosi atau mudah tidaknya
suatu jenis tanah untuk tererosi. Erosivitas adalah kemampuan suatu hujan untuk
dapat menimbulkan suatu erosi atau juga merupakan tenaga pendorong yang
menyebabkan terkelupas dan terangkutnya partikel-partikel tanah ke tempat yang
lebih rendah.
4. Tekstur
tanah, struktur, bahan organik, kedalaman tanah dan tingkat kesuburan tanah.
secara umum tanah dengan kandungan debu tinggi, liat atau lempung rendah dan
bahan organik rendah adalah yang paling mudah untuk tererosi.
5. .................................
Fersi 3
1. Pengertian dari konservasi tanah
adalah upaya untuk mempertahankan, memelihara, memperbaiki/merehabilitasi, dan
meningkatkan jumlah daya tanah, agar berdaya guna optimum sesuai dengan pemanfaatannya
atau fungsinya. Kegiatan konservasi antara lain termasuk : pengendalian banjir,
pengendalian erosi, pembangunan pedesaan, fasilitas kesediaan air, irigasi,
drainage, pengatur pembuangan limbah, reboisasi, penghijauan dan perhutanan
sosial.
2. Erosi
tanah adalah proses geologis dimana partikel tanah terpisah dan diangkut oleh
berbagai agen-agen erosi. Agen-agen erosi ini meliputi air, angin, gletser, dan
gravitasi.
3. ERODIBILITAS adalah ketidak
sanggupan tanah untuk menahan tumbukan butir-butiran hujan. Tanah yang tererosi
cepat pada saat ditumbuk oleh butir-butir huajn mempunyai erodibilitas yang
tinggi atau dibebut juga kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah yang
erodibilitasnya tinggi akan banyak terkena erosi, bila dibandingkan dengan
tanah yang erodibilitasnya rendah. Faktor-faktor yang berpengaruh pada
ketahanan tanah antara lain tekstur tanah, stabilitas agregat, kapasitas
infiltrasi, tahanan gesekan tanah dan kandungan bahan organi
Erosivitas merupakan daya
hujan untuk menimbulkan erosi pada tanah. Erosivitas sangat menentukan jumlah
tanah yang tererosi, jumlah tanah ang tererosi berbaning lurus dengan
erosivitas.
4. Unsur
Erodibilitas Tanah
Erodibilitas tanah dipengaruhi oleh
banyak sifat-sifat tanah, yakni sifat fisik mekanik, hidrologi, kimia,
reologi/litologi, mineralogi, dan biologi, termasuk karakteristik profil tanah
seperti kedalaman tanah dan sifat-sifat dari lapisan tanah Erodibilitas bukan
hanya ditentukan oleh sifat-sifat tanah, namun ditentukan pula oleh
faktor-faktor erosi lainnya, yakni erosivitas, topografi, vegetasi, fauna dan
aktivitas manusia. Suatu tanah yang mempunyai erodibilitas tanah rendah mungkin
mengalami erosi berat jika tanah tersebut terdapat pada lereng yang curam dan
panjang. Serta curah hujan dengan intensitas hujan yang selalu tinggi.
Sebaliknya, suatu tanah yang mempunyai erodibilitas tinggi, mungkin
memperlihatkan gejala erosi ringan atau tidak sama sekali bila terdapat pada
lereng yang landai, dengan penutupan vegetasi yang baik, dan curah hujan yang berintensitas
rendah. Beberapa
Unsur yang mempengaruhi erodibilitas
tanah meliputi :
a. Tekstur Tanah
Tekstur menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiran-butiran tanah Tekstur ditentukan oleh kandungan pasir,
debu dan liat yang terdapat dalam permukaan tanah. Debu merupakan fraksi tanah
yang paling mudah tererosi karena selain mempunyai ukuran yang relatif halus,
fraksi ini juga tidak mempunyai ikatan (tanpa adanya bantuan bahan
perekat/pengikat) karena tidak mempunyai muatan. Berbeda dengan debu, liat
meskipun merupakan ukuran yang sangat halus, namun karena mempunyai muatan,
maka fraksi ini dapat membentuk ikatan. Tanah-tanah bertekstur halus
(didominasi liat) umumnya bersifat kohesif dan sulit dihancurkan. Walaupun
demikian bila kekuatan curah hujan atau aliran permukaan mampu menghancurkan
ikatan antar partikelnya maka akan timbul sedimen bahan tersuspensi yang mudah
untuk terangkut atau terbawa aliran permukaan.
Tekstur
kasar mempunyai permeabilitas yang tinggi dibandingkan dengan tekstur yang
halus karena tekstur kasar mempunyai pori makro dalam jumlah banyak sehingga
umumnya tanah-tanah yang didominasi oleh tekstur kasar seperti pasir umumnya
mempunyai tingkat erodibilitas tanah yang rendah.
b.
Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung dengan satu dengan yang lain membentuk
agregat. Bentuk dan stabilitas agregat serta persentase tanah yang teragregasi
sangat berperan dalam menetukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah
yang peka terhadap erosi adalah tanah yang paling rendah persentase
agregasinya. Tanah-tanah dengan tingkat agregasi yang tinggi, berstruktur
kersai, atau granular tingkat penyerapan airnya lebih tinggi dari pada tanah
yang tidak berstruktur atau susunan butir-butir primernya lebih rapat. Struktur tanah
yang halus akan mengakibatkan tingkat erodibilitas tanah tersebut rendah,dan
sebaliknya.
c. Bahan Organik
Bahan organik tanah dibutuhkan untuk pembentukan dan pemantapan agregat-
agregat tanah. Zarah-zarah tanah membantu bagi struktur tanah yang mengandung
baik pori-pori besar maupun kecil dan sebagai akibatnya memperbaiki keadaan air
dan udara. Kecepatan infiltrasi dan perkolasi yang lebih baik akan mengurangi
run off dan erosi dan agregat tanah yang mantap tidak mudah terlepas dari
permukaan tanah dan terbawa oleh air .
Kaitan
nya dengan erodibilitas yaitu bahwa bahan organik dapat memperbaiki tekstur
tanah menjadi agregat yang lebih erat,serta meningkatkan KPK,hal ini apabila
dikaitkan tentu akan mengakibat kan tingkat erodibilitas tanah tersebut menjadi
meningkat karena bahan organik mampu meningkatkan daya ikat antar partikel
sehingga tidak mudah tererosi.
d. Permeabilitas
d. Permeabilitas
Permeabilitas tanah adalah kecepatan air menembus tanah pada periode tertentu
dan dinyatakan dalam cm/jam Nilai permeabilitas penting dalam menentukan
penggunaan dan pengelolaan praktis tanah. Permeabilitas mempengaruhi penetrasi
akar, laju penetrasi air, laju absorpsi air, drainase internal dan pencucian
unsur hara
Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah menurut Hillel (1971) antara lain adalah tekstur tanah, porositas dan distribusi ukuran pori, stabilitas agregat dan stabilitas struktur tanah serta kadar bahan organik tanah. Ditegaskan lagi bahwa hubungan yang lebih utama terhadap permeabilitas tanah adalah distribusi ukuran pori sedangkan faktor- faktor yang lain hanya ikut menentukan porositas dan distribusi ukuran pori. Permeabilitas berkaitan juga dengan erdibilitas,apabila permeabilitas tanah itu tinggi menunjukan bahwa tingkat erobilitasnya rendah,hal ini karena permeabilitas tinggi dipengaruhi oleh testur dan agregat nya,bahwa tanah tersebut memiliki tekstur kasar / didominasi pori makro sehingga mempunyai tingkat erodibilitas tanah yang rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah menurut Hillel (1971) antara lain adalah tekstur tanah, porositas dan distribusi ukuran pori, stabilitas agregat dan stabilitas struktur tanah serta kadar bahan organik tanah. Ditegaskan lagi bahwa hubungan yang lebih utama terhadap permeabilitas tanah adalah distribusi ukuran pori sedangkan faktor- faktor yang lain hanya ikut menentukan porositas dan distribusi ukuran pori. Permeabilitas berkaitan juga dengan erdibilitas,apabila permeabilitas tanah itu tinggi menunjukan bahwa tingkat erobilitasnya rendah,hal ini karena permeabilitas tinggi dipengaruhi oleh testur dan agregat nya,bahwa tanah tersebut memiliki tekstur kasar / didominasi pori makro sehingga mempunyai tingkat erodibilitas tanah yang rendah.
5.
Sifat hujan yang menentukan besarkecilnya energi kinetik
Hujan yang terjadi di alam tidak
selalu menimbulkan erosi tanah. Hujan dengan intensitas yang tinggi namun
berlangsung sangat singkat tidak menimbulkan erosi, akan tetapi hujan dengan
intensitas yang rendah dan
berlangsung sangat lama, akan menghasilkan aliran permukaan yang besar dan akan menimbulkan erosi.Kemampuan potensial hujan yang dapat menyebabkan terjadinya erosi disebut erosivitas hujan.
berlangsung sangat lama, akan menghasilkan aliran permukaan yang besar dan akan menimbulkan erosi.Kemampuan potensial hujan yang dapat menyebabkan terjadinya erosi disebut erosivitas hujan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa erosivitas hujan
merupakan fungsi dari karakteristik hujan.Karakteristik hujan akan mementukan
besarnya energi yang dimiliki hujan,
terutama energi kinetik hujan,
terutama energi kinetik hujan,
Karakteristik hujan akan mementukan
besarnya energi yang dimiliki hujan,
terutama energi kinetik hujan, Karakteristik hujan yang berpengaruh terhadap beasrnya erosivitas hujan, adalah (a) jumlah curah hujan, (b) intensitas hujan, (c) ukuran butiran hujan, (d) sebaran atau distribusi ukuran butiran hujan selama hujan berlangsung, dan (e) kecepatan akhir jatuh butir hujan. Dalam setiap kejadian hujan, kelima sifat hujan ini tidak selalu sama dan bahkan jarang dijumpai adanya suatu pola yang pasti. Jumlah curah hujan merupakan parameter hujan yang paling tersedia dalam setiap data stasiun klimatologi. Namun jarang sekali para pakar menghubungkan antara jumlah curah hujan dengan besarnya erosi yang terjadi. Pengetahuan tentang jumlah curah hujan belum cukup dapat menjelaskan fenomena kejadian erosi. Sebagai ilustrasi, kejadian hujan dengan jumlah curah hujan 200 mm pada suatu saat tidak menimbulkan erosi, tetapi pada saat yanglain jumlah yang sama yang jatuh pada tanah yang sama, dapat menimbulkan erosi yang hebat
terutama energi kinetik hujan, Karakteristik hujan yang berpengaruh terhadap beasrnya erosivitas hujan, adalah (a) jumlah curah hujan, (b) intensitas hujan, (c) ukuran butiran hujan, (d) sebaran atau distribusi ukuran butiran hujan selama hujan berlangsung, dan (e) kecepatan akhir jatuh butir hujan. Dalam setiap kejadian hujan, kelima sifat hujan ini tidak selalu sama dan bahkan jarang dijumpai adanya suatu pola yang pasti. Jumlah curah hujan merupakan parameter hujan yang paling tersedia dalam setiap data stasiun klimatologi. Namun jarang sekali para pakar menghubungkan antara jumlah curah hujan dengan besarnya erosi yang terjadi. Pengetahuan tentang jumlah curah hujan belum cukup dapat menjelaskan fenomena kejadian erosi. Sebagai ilustrasi, kejadian hujan dengan jumlah curah hujan 200 mm pada suatu saat tidak menimbulkan erosi, tetapi pada saat yanglain jumlah yang sama yang jatuh pada tanah yang sama, dapat menimbulkan erosi yang hebat
Semoga bisa menjadi refrensi anda ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari diskusi bareng