KELIPING EKOSISTEM
Disusunoleh :
NAMA :
ARIF STYAWAN
KELAS :
XI TPHP A
PEMERINTAH KABUPATEN
BANJARNEGARA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKNEGERI 1 WANAYASA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKNEGERI 1 WANAYASA
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
2013
Secara garis
besar ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat (terestrial)
dan ekosistem perairan (akuatik).
A. Ekosistem
Darat
Terdiri atas beberapa macam bioma antara lain bioma
gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga, dan tundra.
1. Bioma Gurun
Gurun merupakan daerah kering yang
curah hujannya hanya 20 cm per tahun. Vegetasi dominan pembentuk bioma gurun
adalah kaktus. Adapun hewan yang hidup di bioma ini umumnya aktif
pada malam hari atau nokturnal. Hal tersebut merupakan adaptasi
terhadap suhu lingkungan yang sangat panas dan untuk mengurangi kehilangan
cairan tubuh.
2. Padang
Rumput
Bioma ini memiliki karakteristik
beriklim sedang, dengan curah hujan berkisar antara 25–75 per tahun dan
vegetasi dominannya adalah rumput. Adapun hewan yang hidup di bioma
ini adalah kelinci, serigala, dan kuda.
3. Hutan Hujan
Tropis
Bioma hutan hujan tropis terdapat di
kawasan garis khatulistiwa di seluruh dunia, seperti Asia tengah termasuk
Indonesia, Amerika tengah dan selatan, Afrika, serta Australia. Hutan hujan
tropis memiliki temperatur dengan kisaran 25°C per tahun dan curah hujan yang
tinggi sekitar 200 cm per tahun.Tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini
paling beragam (memiliki keanekaragaman paling tinggi) dibandingkan dengan
tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma-bioma lainnya. Tumbuhan yang khas yang
hidup di bioma ini adalah tumbuhan liana (tumbuhan merambat)
seperti rotan dan tumbuhan epifit seperti anggrek. Hewan yang
khas di bioma ini adalah harimau, badak, babi hutan, dan orangutan.
4. Hutan Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang dan tersebar di Amerika Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur.
Bioma ini memiliki ciri-ciri suhu yang sangat rendah pada musim dingin dan
sangat panas pada musim panas (-30°C hingga 30°C). Curah hujan tinggi dan
merata, serta jenis pohon yang dapat menggugurkan daunnya pada saat musim panas
(pada hutan gugur daerah tropis) dan pada saat musim dingin (pada hutan gugur
iklim sedang). Hewan yang hidup di bioma ini antara lain tikus, beruang, bajing
dan burung. Beberapa hewan pada bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu
tidur panjang selama musim dingin dengan terlebih dahulu mengkonsumsi banyak
makanan.
5. Taiga
Bioma taiga dikenal sebagai
hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma ini memiliki
curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat basah karena
penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma taiga terdapat
di daerah yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100 cm per tahun.
Terdapat di Amerika bagian utara dan selatan, Eropa bagian barat, dan Asia
bagian timur. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga umumnya konifer dan
pinus. Hewan yang hidup di bioma ini di antaranya adalah rusa, beruang
hitam, salamander, dan tupai.
6. Tundra
Bioma tundra terdapat di bumi bagian
utara, yaitu di kutub utara yang memiliki curah hujan yang rendah. Oleh karena
itu, hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Pada musim dingin, air dalam
tanah dingin dan membeku sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh besar. Produsen
utama di bioma ini adalah lichenes dan lumut.
Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub, reindeer
(rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musim-musim
tertentu
7. Savana
Savana merupakan padang rumput yang
didominasi oleh rumput dengan semak serta pohon yang terpencar. Savana memiliki
curah hujan sekitar 90–150 cm per tahun. Hewan yang hidup di dalamnya, antara
lain gajah, kuda, dan zarafah.
B. Ekosistem
Perairan
Meliputi ekosistem air tawar dan ekosistem air
laut.Pada ekosistem air tawar memiliki ciri antara lain: variasi suhu rendah
dan dipengauhi keadaan iklim dan cuaca. Berdasarkan intensitas cahaya matahari
yang diterima, habitat air tawar dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu :
·litoral, yaitu daerah dangkal sehingga memungkinkan
cahaya matahari dapat mencapai dasar perairan.
·Limnetik, yaitu daerah terbuka sampai kedalaman
tertentu masih dapat ditembus cahaya.
·Profundal, yaitu daerah dasar perairan sehingga cahaya
tidak mampu mencapai dasar perairan.
Berdasarkan
keadaan airnya (aliran airnya), habitat air tawar dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.
Lotik, yaitu ekosistem air tawar yang keadaan airnya
mengalir. Contoh : sungai, mata air, dan sebagainya .
b. Lentik,
yaitu ekosistem air yang keadaan airnya tenang. Contoh : kolam, waduk, dan
sebagainya.
Pada ekosistem air laut memiliki
ciri antara lain salinitasnya tinggi, tidak dipengaruhi variasi suhu dan iklim.
Berdasarkan
intensitas cahaya matahari, habitat laut dibedakan :
·
Daerah fotik (eutrofik), yaitu daerah yang masih
ditembus cahaya.
·
Daerah disfotik, yaitu daerah yang sedikit
cahaya (remang –remang)
·
Daerah afotik, yaitu daerah yang tidak mendapat cahaya
matahari.
Berdasarkan
fisiknya (secara vertikal), daerah laut dibedakan :
a.
Daerah litoral, yaitu daerah yang dipengaruhi pasang
surut (0 – 200 meter).
b.
Daerah batial, yaitu daerah yang kedalamannya antara
200 – 2000 meter.
c.
Daerah abisal, yaitu daerah yang kedalamannya antara
2000 – 4000 meter.
d.
Daerah hadal, yaitu daerah yang kedalamannya lebih
dari 4000 meter.
Di Indonesia dikelompokkan 4
ekosistem utama, yaitu :
a. Ekosistem Bahari (laut), ekosistem ini meliputi :
·
Ekosistem laut dalam, ekosistem memiliki
keanekaragaman jenis yang rendah, dan tidak terdapat organisme autotrof.
Kelompok hewan yang ada berupa benthos.
·
Ekosistem Pantai Pasir Dangkal (litoral),daerah ini
memiliki beberpa bentuk ekosistem, yaitu :
a. Ekosistem
Terumbu Karang, terumbu Karang terbentuk karena kegiatan organisme laut
seperti Coelenterata, Cacing, Kerang, dan Karang berkapur. Pada daerah ini
perairannya jernih dan berpasir.
b.
Ekosistem Pantai Batu,Pantai Batu dapat berupa batu
caday yang berasal dari proses konglomerasi, yaitu persatuan antara batu – batu
kecil, tanah liat, kapur, dan bongkahan batu granit. Vegetasi yang mendominasi
adalah jenis alga tertentu, seperti Euchema dan Sargasum.
c.
Ekosistem Pantai Lumpur, Pantai lumpur terdapat di
daerah muara sungai dan sekitarnya yang membentuk delta, yaitu endapan lumpur
yang membentang luas. Vegetasi yang mendominasi antara lain Avicenia (Api
– api), Sonneratia (Bakau),Enhalus acoroide (rumput
laut). Jenis hewannya berupa ikan kecil (ikan gelodok).
b. Ekosistem Darat Alami
Ekosistem ini memiliki 3 bentuk vegetasi, yaitu
vegetasi Monsun, vegetasi Pegunungan, dan vegetasi Pamah (Dataran Rendah).
·
Vegetasi monsun berada di daerah beriklim kering
musiman dengan kelembapan udara lebih dari 33% dan curah hujan sekitar 1500
mm/th. Jenis vegetasinya meliputi padang rumput, savana, hutan monsun.
·
Vegetasi pegunungan terletak di ketinggian lebih dari
1000 m di atas permukaan laut (dpl) dengan vegetasi yang beraeneka ragam
seperti hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi lereng terbuka berbatu,
vegetasi alpin dan danau.
·
Vegetasi Pamah ini memiliki kawasan yang sangat luas,
yaitu antara ketinggian 0 – 1000 meter di atas permukaan laut.
Vegetasi ini
meliputi :Hutan Bakau (hutan di tepi pantai),Hutan Rawa Air Tawar (hutan yang
terletak di belakang hutan bakau), Hutan Tepi Sungai (hutan yang terdapat di
sepanjang tepi sungai). Ciri Hutan Tepi Sungai : tanahnya subur,
lapisannya dalam, dan gembur. Floranya merupakan vegetasi musiman dan tumbuhan
reofit (tumbuhan yang memiliki perakaran yang kuat).
·
Hutan Sagu
·
Hutan Rawa Gambut
Hutan ini
memiliki ciri antara lain jenis floranya terbatas, pH tanah asam (kurang dari
4) kandungan haranya rendah, pohonnya tinggi, kurus, dan tidak lebat, permukaan
tanah cembung dengan genangan air.
c.
Ekosistem Suksesi
Yaitu
ekosistem yang mengalami perubahan menuju kearah yang klimaks. Ekosistem ini
dibedakan menjadi ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi skunder.
d.
Ekosistem Buatan
Yaitu ekosistem yang terbentuk karen
aktivitas atau usaha manusia dalam pengelolaan ataupun untuk mengadakan
perubahan terhadap lahan.
Hutan buatan dikelompokkan dalam 3
kelompok besar, yaitu :
·
Danau, ekosistem ini biasanya dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia, misalnya untuk PLTA, irigasi, dan sebagainya.
·
Hutan Tanaman, hutan ini biasanya dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia, misalnya untuk industri (HTI), bangunan, dan sebagainya.
Ciri dari jenis pohon yang ditanam adalah jenis tanaman yang keras dan tanaman
tahunan. Contoh : Pinus, Meranti, Puspa, Rasamala, Damar, dan sebagainya.
·
Agroekosistem, agroekosistem merupakan ekosistem yang
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia seperti pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan sebagainya. Di dalam agroekosistem memiliki
keanekaragaman yang tinggi dengan memperhatikan faktor iklim, tanah, topografi,
dan budaya. Contoh agroekosistem adalah sawah tadah hujan, sawah irigasi, sawah
surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, kolam, tambak, pekarangan, ladang, dan
perkebunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari diskusi bareng