TUGAS BIOLOGI
KELIPING EKOSISTEM
Disusunoleh :
NAMA : ARIF STYAWAN
KELAS : IX TPHP A
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
2013
A. Mari Belajar Mengenal Ekosistem Pantai
Jika didefenisikan, makaekosistem pantai tak lain adalah sebuah kesatuan di
alam dimana semua komponen baik itu abiotik maupun biotik saling berinteraksi
dan memungkinkan terjadinya aliran energi. Selain itu, interkasi tersebut juga
membentuk sebuah struktur biotik juga siklus materi antara abiotik dan biotik.
Sebagai sebuah ekosistem, unsur-unsur atas komponen yang
tercakup di dalam ekosistem pantai antara lain:
1.
Komponen abiotik mencakup suhu, cahaya,
iklim, bebatuan sedimen, air dan lain-lain.
2.
Komponen produsen seperti misalnya alga
lat, lamun, bakau dan masih banyak lagi lainnya.
3.
Komponen Konsumen misalnya kerang, ikan,
udang dan masih banyak lagi lainnya.
4.
Komponen pengurai atau decomposer misalnya
virus, jamur dan bakteri.
Ciri-ciri Ekosistem Pantai
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama ekosistem pantai yang sehat dan baik, antara lain:
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama ekosistem pantai yang sehat dan baik, antara lain:
1.
Garis pantai permanen terjaga dengan baik,
yakni wilayah laut yang berbatasan dengan daratan.
2.
Terdapat kawasan ekosistem mangrove dengan
jumlah ideal 30% dari jumlah total luas pesisir.
3.
Terdapat pola usaha budidaya jenis air
payau dengan berpegang pada wawasan lingkungan yang baik.
4.
Pencemaran pantai bisa dikendalikan secara
baik dengan metode alamiah atau dengan campur tangan manusia.
5.
Pantai berperan sebagai rumah yang baik
bagi mahluk hidup dan bisa menjadi sumber penghidupan bagi manusia di
sekitarnya.
Ekosistem pantai dikenal
sebagai salah satu jenis ekosistem yang
unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga
udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem
akuatik. Ada beberapa satuan ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem pantai
antara lain:
1. Ekosistem
Terumbu Karang atau Corall Reef.
2. Ekosistem
Hutan Bakau atau Mangrove.
3. Ekosistem
Padang lamun atau Sea Grass.
4. Ekosistem
Muara Suangai atau Estuari.
5. Ekosistem
Pantai Berpasir atau Sandu Beach.
6. Ekosistem
Pantai berbatu atau Rocky Beach.
Yang menjadi ekosistem paling utama di wilayan pesisir pantai adalah
ekosistem terumbu karang,mangrove dan juga padang lamun. Ekosistem
pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan
surut. Dengan demikina, flora dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah
mereka yang bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak
terhempas gelombang. Wilayah paling atas dari ekosistem pantai adalah titik
yang hanya terkena air pada saat pasang naik tinggi. Area ini didiami beberapa
jenis moluska, ganggang, kerang, dan beberapa jenis burung pantai. Sementara
itu, titik tengah pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah. Tempat
ini didiami beberapa organisme semisal anemone laut, remis, siput, ganggang,
porifera dan masih banyak lagi lainnya. Sementara itu wilayah terdalam dari
ekosistem pantai dihuni oleh beragam jenis mahluk invertebrate juga ikan dan
berbagai jenis rumput laut.
B. Ekosistem akuatik
Ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Ekosistem air tawar
2.
Ekosistem air laut
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1.
Ekosistem air tenang (lentik) misalnya:
danau, rawa.
2.
Ekosistem air mengalir (lotik) misalnya:
sungai, air terjun.
Ciri-ciri ekosistem air tawar:
a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Flora ekosistem air tawar:
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat
pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil),
tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau).
Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan
terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska,
serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di
air, ada pula yang
ke air bila mencari makanan saja.
ke air bila mencari makanan saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara
beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah.
Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerusmelalui proses osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan
melalui insang dan saluran pencernaan.
Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerusmelalui proses osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan
melalui insang dan saluran pencernaan.
Ekosistem Kebun termasuk ekosistem buatan, ekosistem berasal dari
kata "ekos" yang artinya lingkungan atau rumah, sedangkan kata
"sistem" berarti keterkaitan antara unsur yang satu dengan yang
lainnya. Secara ringkas Ekosistem dapat di artikan sebagai tempat berinteraksi
antara unsur-unsur biotik dan abiotik. Unsur Biotik (makhluk hidup) contohnya
manusia, hewan, tumbuhan) sedangkan unsur Abiotik antara lain tanah, sinar
matahari, air, udara dan sebagainya.
|
Contoh Ekosistem Kebun
|
Ekosistem kebun biasanya perlu perhatian agar terjaga keseimbangannya
karena jika mengalami ketimpangan dapat menyebabkan peledakan suatu populasi
yang dapat merugikan manusia, sebagai contoh jika peledakan populasi belalang
maka dapat menjadi ancaman bagi petani. Karena belalang bisa menjadi hama yang
dapat merusak tanaman kebun yang berimbas kepada menurunya penghasilan petani.
|
Kupu-kupu dapat membantu penyerbukan
|
Penggunaan pestisida hendaknya di kurangi karena selain tidak ramah
lingkungan, penggunaan pestisida juga dapat mengakibatkan ketidak seimbangan
populasi makhluk hidup yang ada di dalam sebuah ekosistem. Misalnya saja
penyemprotan hama tanaman, seringkali tidak hanya serangga merugikan yang mati
tetapi juga serangga-serangga yang menguntungkan. Maka dari itu hendaknya jika
menggunakan pestisida di lakukan dengan bijaksana.
|
laba-laba adalah predator alami serangga terbang
|
Pengendalian hama yang ramah lingkungan dapat menjaga keseimbangan
ekosistem tetap terjaga, misalnya dengan menggunakan biopestisida yang ramah
lingkungan atau melakukan pengendalian hama secara biologi yaitu dengan
menempatkan hewan predator sebagai contoh menempatkan kucing atau ular sawah
sebagai predator tikus.
D. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70
% ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi
perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.
Ciri-ciri:
a.
|
Memiliki
kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di
laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang
rendah (di laut beriklim dingin).
|
b.
|
Ekosistem
air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
|
Pembagian daerah ekosistem air laut
1.
Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
2.
Daerah Neritik:
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
3.
Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:
Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
4.
Daerah Abisal:
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Berdasarkan intensitas cahayanya,
ekosistem laut dibedakan menjadi 3 bagian:
a.
|
Daerah
fotik: daerah laut yang masIh dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman
maksimum 200 m.
|
b.
|
Daerah
twilight: daerah remang-remang, tidak efektif untuk kegiatan fotosintesis,
kedalaman antara 200 - 2000 m.
|
c.
|
Daerah
afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari. Jadi gelap sepanjang masa.
|
Komunitas di Dalam Ekosistem Air Laut
Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.
|
Produsen
terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya. |
b.
|
Konsumen
terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam ekosistem laut. |
c.
|
Zooplaokton
terdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah. |
Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan daerah gelap sepanjang masa.
Di daerah tersebut tidak
berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang
ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan
suatu ekosistem yang tidak lengkap.
Adaptasi biota laut terhadap lingkungan
yang berkadar garam tinggi:
Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama
dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan
untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan
yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air
laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanyak minum.
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus.
- sedikit mengeluarkan urine.
- pengeluaran air terjadi secara osmosis.
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang.
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus.
- sedikit mengeluarkan urine.
- pengeluaran air terjadi secara osmosis.
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari diskusi bareng