*_* Harumnya Bidadari
Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallambersabda,“Sekiranya salah seorang bidadari surga datang
ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit
dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang
wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
*_*
Kecantikan Fisik
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Rombongan yang pertama
masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama.
Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang
berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri,
dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga
nanti tidak ada bujangan.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
“Demikianlah.
Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)
Abu
Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan huradalah
bentuk jamak dari haura, yaitu
wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang
sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang
memiliki mata yang indah.
Al-Hasan
berpendapat bahwa haura adalah wanita yang
memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat
hitam.
*_* Sopan
dan Pemalu
Allah
Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga
tempat di Al-Qur’an, yaitu:
“Di
dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah
yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)
“Di
sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)
“Dan
pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”
Seluruh
ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk
suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain
*_*
Putihnya Bidadari
Allah
Ta’ala berfirman,
“Seakan-akan
bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)
al-Hasan
dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah
bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.
Allah
juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit
dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)
Maksudnya
mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang
lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam
kemah.
Baiklah…ini
adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Karena
bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai
rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang
tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.
Dari
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Allah Azza wa Jalla
berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak
pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah
terlintas oleh pikiran.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Setelah
mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih
baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan
yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Sungguh
tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dan
lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,
“Dan
manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)
Dari
Ummu Salamah radhiyallahu
‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang
lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli? ” Beliau shallallahu’‘alaihi wa
sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia
lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa
yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Saya
bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau
menjawab, “Karena
shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di
wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya
berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya
terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah
lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak
sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali.
Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)
Subhanallah.
Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang
seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan
bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi
sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita
penghuni surga..
"SEMOGA
ALLAH MENJADIKAN KITA GOLONGAN YANG MENDAPATKAN BIDADARI SURGA"
Maraji’:
Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Tamasya ke Surga)
(terjemah), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari diskusi bareng