1.
Potensi
rempah-rempah di Indonesia
Indonesia
adalah salah satu negara yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani
yang pada umumnya dan Indonesia adalah daerah yang tropis yang relatif subur
kerena dilewati oleh sabuk api (rangkaian gunung berapi) yang menyebabkan tanah
Indonesia kebanyakan dibentuk oleh tanah volkan, misal saja pulau Jawa namun
pemikiran dalam masyarakat yang sudah mengakar di otak bahwa menjadi petani itu
penuh dengan kesengsaraan membuat sebagian besar penduduk memilih mencari
pekerjaan lain tentu menjadi masalah padahal potensi rempah-rempah di Indonesia
kususnya seledri (Apium graveolens L) adalah
sayuran daun-daunan dan tumbuhan obat biasa digunakan sebagai bumbu masakan.
Seledri telah dikenal ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan dan
penyedap masakan. Seniman tua telah menuliskannya sejak peninggalan moderen.
Linnaeus mendiskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama sepesies palantarum. Ia memasukan
seledri dalam suku umballiferae, yang
sekarang sekarang dinamakan apiaceace
(suku adas-adasan). Selain itu seledri tergolong dalam tanaman kecil yaitu
kurang dari 1 m tingginya, daunya tersusun gemuk dengan tangkai pendek, tangkai
ini dalam kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sebagai
sayuran terpisah dari induknya. Batang biasanya sangat konteks pada kelompok
budidaya tertentu malah membesar membentuk umbi yang juga dapat digunakan, bunganya
tersusun majemuk berkarang buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap. Dibawah
ini ada 3 kelopok seledri yang dibudidayakan :
a) Seledri
daun/ seledri iris (A. graveolens kelompok
setalium) yang biasanya diambil
daunya dan banyak dipakai dimasakan Indonesia.
b) Seledri
tangkai (A. graveolens kelompok duice) yang tangkai daunya membesar dan
beraroma segar biasanya dipakai untuk salad.
c) Seledri umbi
(A. graveolens kelompok rapateum) yang membentuk umbi di
permukaan tanah, biasanya digunakan untuk sup, semur atau sthnitzer umbi kaya
provitamin A dan K.
Namun
seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka penderita
radang ka’al tidak dianjurkan mengkonsumsinya.
2.
Gambar seledri
dan produk olahan
a. Tanaman
seledri.
b. Produk
olahan seledri.
3.
Komposisi kimia
dan bahan aktif
a. Kandungan
zat aktif pada daun seledri mengandung apiin,
apigenin, manitol, inositol, kolina, linamarosa kalium dan naturium. Apigenin terbentuk dari proses
hidrolisis yang dibantu oleh asam lambung
HCL.
b. Kandungan
bahan kimia
1. Saponin
2. Flavonoid (apiin dan genin)
3. Kamarin
4. Asam omega 3 fatty
5. Minyak
atsiri
6. Vitamin C,
B6
7. Mineral
4.
Manfaat
seledri bagi kesehatan
Daun seledri memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan kita, tanaman hijau bernama latin petroselinium
trispum ini mengandung banyak zat besi, selain itu tanaman beraroama khas
ini juga terbukti berkhasiat mencegah perkembangan sel kanker, serta menjaga kesehatan sistem
peredaran darah, sehingga baik bagi jantung berikut ini adalah enam manfaat
pada tumbuhan seledri yang sering kita gunakan untuk bahan penyedap memasakan
pada umumnya,
a. Mengandung
antioksidan
Seledri mengandung antioksidan jenis lutolin dan flafonoid yang membantun menangkal radikal bebas dalam tubuh. Lutelaoin juga berguna untuk
meningkatkan metabolisme tubuh.
b. Sebagai
bahan antiinflamasi
Seledri juga mengandung zat anti inflamasi, serta efektif mencegah
masalah tulang seperti oseteorthnstitis dan
nyeri sendi.
c. Meningkatkan
imunitas
Seledri kaya akan vitamin A dan vitamin C
yang merupakan antioksidan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C memungkinkan produk kolagen yang membantu melindungi otot dan
jaringan kita untuk menjaga kesehatan kulit dan melawan penyakit.
d. Memperkuat
tulang
Seledri mengandung vitamin K yang berperan
dalam sintesis protein (jenis osteoteitin)
sehingga meningkatkan kepadatan tulang dan gigi.
e. Melindungi
jantung
Tubuh kita menghasilkan asam amino yang
disebut komosistein yang dapat
mengganggu fungsi normal pembuluh darah dan penyebabnya penyakit kardiovaskular. Seledri mengandung
vitamin B9 atau folat, yang mengubah
asam amino menjadi molekul sederhana sehingga melindungi anda dari serangan
jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular.
f.
Membantu mencegah kanker
Sanyawa organik meristisin dalam seledri terbukti mampu mencegah perkembangan
belahan sel kanker dalam tubuh, meristisin
juga mengaktifkan enzim dan membantu menetralkan sanyawa berbahaya tertentu
penyebab kanker prostat dan usus. Khasiat seledri seperti didapat dengan cara
merebus dan mengambil sarinya, dikomsumsi mentah atau dimasak.
5.
Cara
pengolahan dan bentuk produk seledri
a. Pengolahan
keripik seledri
1. Bahan :
a. Seledri ukuran
besar 2 ikat
b. Tepung beras
150 gram
c. Tepung
maizena 1 sdm
d. Cabai kering
2 buah yg sudah dicincang
e. Air 250 ml
f.
Air kapur sirih 1sdt
g. Minyak
goreng 1 liter
h. Bumbu halus
i.
bawang putih 4 siung cabai rawit 4 buah
j.
ketumbar ½ sdt
k. kemiri 2
buah dan garam secukupnya
2. Pengolahan :
a. Ambil daun
seledri keringkan dengan cara diangin-anginkan
b. Campur
tepung beras, maizena
c. Tuang air
sedikit-sedkit sambil diaduk hingga rata
d. Tambahkan
kapur sirih dan cabai kering dan aduk rata
e. Panaskan
minyak, celupkan seledri dalam campuran tepung beras, goreng hingga kering dan
kecoklatan
b. Macam produk
dari seledri
1. keripik seledri
2. Es krim
seledri
3. Dan
lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari diskusi bareng