Rabu, 11 November 2015

Beberapa pendapat mengenai TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM

TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM
Tanah
Kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Akan tetapi, agar kelapa sawit dapat tumbuh secara optimal memerlukan jenis tanah yang cocok. Jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit adalah jenis Latosol, Podsolik Merah Kuning dan Aluvial yang kadang-kadang meliputi pula tanah gambut, dataran pantai dan muara sungai.
Sifat-sifat fisika dan kimia yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang optimal adalah: drainase baik dan permukaan air cukup dalam, atau menghindari tanah-tanah yang berdrainase jelek dengan permukaan air tanah yang dangkal,solum cukup dalam, tidak berbatu agar perkembangan akar tidak terganggu, reaksi tanahnya masam dan pH antara 4-6. (Setyamidjaja,1991).
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di banyak jenis tanah, yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada usim hujan (drainase baik). Di lahan-lahan yang permukaan air tanahnya tinggi atau tergenang, akar akan busuk. Selain itu, pertumbuhan batang dan daunnya tidak mengindikasikan produksi buah yang baik (Sastrosayono, 2008).
Tanaman kelapa sawit tidak memerlukan tanah dengan sifat kimia istimewa sebab kekurangan suatu hara dapat diatasi dengan pemupukan. Pemupukan dengan dosis yang tepat sangat membantu pertumbuhan tanaman kelapa sawit sehingga akan meningkatkan produksinya. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH tanah antara 4,0 – 6,5, sedangkan pH optimumnya adalah 5 – 5,5. topografi yang dianggap cukup baik untuk tanaman kelapa sawit adalah areal degan kemiringan 0 – 15o. hal ini akan memudahkan pengangktan buah dari pohon ke tempat pemungutan hasil atau dari perkebunan ke pabrik pengolahan (Wahyono, dkk, 1996).

Media Tanam
Untuk media tanam atau tanah pengisi kantong besar digunakan top soil yang bertekstur baik, bila terpaksa memakai tanah liat (lempung) berat, harus dicampur dengan pasir kasar (pasir sungai) dengan perbandingan 3:2. Media tanam jangan dicampur dengan fungisida dan insektisida karena dapat merusak bibit (Sianturi, 1991).
Hara dalam pupuk kandang berasal dari pakan yang dikonsumsi ternak, lebih dari 70% N yang dimakan oleh hewan dapat dilihat dalam kotorannya, demikian juga kalium sebesar 80%. Diantara kotoran ternak, kotoran ayam mempunyai kandungan hara tertinggi, terendah sapi, sedangkan kotoran babi berada diantaranya (Sutanto, 2005).
Tanah untuk media tanam ini harus subur dan humus yang bisa diambil dari tanah (permukaan topsoil) dengan kedalaman maksimum 15cm. Tanah tidak perlu dicampur pupuk kandang, pasir atau bahan lainnya. Setelah itu kecambah kelapa sawit ditanam (Buckman dan Brady, 1982).
Jenis tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, kekerasan, olah tanah, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geotropik tertentu. Akan tetapi, akan berhubungan dengan adanya variasi yang terdapat pada sistem mineralogi reaksi tanah, maka ada ketentuan-ketentuan umum yang berlaku untuk semua jenis tanah (Hadi, 2004).
Pertumbuhan kelapa sawit pada tanah yang datar atau sedikit miring, solum dalam, dan mempunyai drainase yang baik. Lapisan padas yang tidak terlalu dekat dengan permukaan tanah pertumbuhan sawit akan terlihat bagus. Tanah juga harus mampu menahan air yang cukup dan hara yang tinggi secara alami maupun hara tambahan (Sianturi, 1991).
Horizon-horizon penyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah dinamai dengan horizon O, horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon D. horizon A dan B disebut dengan istilah solum yang merupakan tanah. Horizon A disebut juga dengan istilah top soil atau tanah atas, sedangkan horizon B disebut juga dengan istilah sub soil atau tanah bawah. Tanah lapisan bawah (sub soil) umumnya mempunyai bulk density yang lebih tinggi sekitar 2%. Hal ini disebabkan tanah bawah itu lebih padat karena tekanan di atasnya dan mempunyai kandungan bahan organis yang lebih rendah (Hadi, 2004).

1 komentar:

Mari diskusi bareng