TANAH SEBAGAI MEDIA TANAM
Tanah
Kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Akan tetapi, agar
kelapa sawit dapat tumbuh secara optimal memerlukan jenis tanah yang cocok. Jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit
adalah jenis Latosol, Podsolik Merah Kuning dan Aluvial yang kadang-kadang
meliputi pula tanah gambut, dataran pantai dan muara sungai.
Sifat-sifat
fisika dan kimia yang harus dipenuhi untuk
pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang optimal adalah: drainase baik dan
permukaan air cukup dalam, atau menghindari tanah-tanah yang berdrainase jelek
dengan permukaan air tanah yang dangkal,solum cukup dalam, tidak berbatu agar perkembangan
akar tidak terganggu, reaksi tanahnya masam dan pH antara 4-6.
(Setyamidjaja,1991).
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di banyak jenis tanah,
yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air
pada usim hujan (drainase baik). Di lahan-lahan yang permukaan air tanahnya
tinggi atau tergenang, akar akan busuk. Selain itu, pertumbuhan batang dan
daunnya tidak mengindikasikan produksi buah yang baik (Sastrosayono, 2008).
Tanaman kelapa sawit tidak memerlukan tanah dengan sifat kimia
istimewa sebab kekurangan suatu hara dapat diatasi dengan pemupukan. Pemupukan
dengan dosis yang tepat sangat membantu pertumbuhan tanaman kelapa sawit
sehingga akan meningkatkan produksinya. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH
tanah antara 4,0 – 6,5, sedangkan pH optimumnya adalah 5 – 5,5. topografi yang
dianggap cukup baik untuk tanaman kelapa sawit adalah areal degan kemiringan 0
– 15o. hal ini akan memudahkan pengangktan buah dari pohon ke tempat pemungutan
hasil atau dari perkebunan ke pabrik pengolahan (Wahyono, dkk, 1996).
Media Tanam
Untuk media tanam atau tanah pengisi kantong besar digunakan top soil
yang bertekstur baik, bila terpaksa memakai tanah liat (lempung) berat, harus
dicampur dengan pasir kasar (pasir sungai) dengan perbandingan 3:2. Media tanam
jangan dicampur dengan fungisida dan insektisida karena dapat merusak bibit
(Sianturi, 1991).
Hara dalam pupuk kandang berasal dari pakan yang dikonsumsi ternak,
lebih dari 70% N yang dimakan oleh hewan dapat dilihat dalam kotorannya,
demikian juga kalium sebesar 80%. Diantara kotoran ternak, kotoran ayam
mempunyai kandungan hara tertinggi, terendah sapi, sedangkan kotoran babi
berada diantaranya (Sutanto, 2005).
Tanah untuk media tanam ini harus subur dan humus yang bisa diambil
dari tanah (permukaan topsoil) dengan kedalaman maksimum 15cm. Tanah tidak
perlu dicampur pupuk kandang, pasir atau bahan lainnya. Setelah itu kecambah
kelapa sawit ditanam (Buckman dan Brady, 1982).
Jenis tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas,
kekerasan, olah tanah, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geotropik
tertentu. Akan tetapi, akan berhubungan dengan adanya variasi yang terdapat
pada sistem mineralogi reaksi tanah, maka ada ketentuan-ketentuan umum yang
berlaku untuk semua jenis tanah (Hadi, 2004).
Pertumbuhan kelapa sawit pada tanah yang datar atau sedikit miring,
solum dalam, dan mempunyai drainase yang baik. Lapisan padas yang tidak terlalu
dekat dengan permukaan tanah pertumbuhan sawit akan terlihat bagus. Tanah juga
harus mampu menahan air yang cukup dan hara yang tinggi secara alami maupun
hara tambahan (Sianturi, 1991).
Horizon-horizon penyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke
bawah dinamai dengan horizon O, horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon D.
horizon A dan B disebut dengan istilah solum yang merupakan tanah. Horizon A
disebut juga dengan istilah top soil atau tanah atas, sedangkan horizon B
disebut juga dengan istilah sub soil atau tanah bawah. Tanah lapisan bawah (sub
soil) umumnya mempunyai bulk density yang lebih tinggi sekitar 2%. Hal ini
disebabkan tanah bawah itu lebih padat karena tekanan di atasnya dan mempunyai
kandungan bahan organis yang lebih rendah (Hadi, 2004).
jenis tanah apa yang baik untuk tanaman?
BalasHapus